Contoh Karya Seni Tari :
Gandrang Bulo adalah tarian tradisional khas
Makassar yang diiringi oleh tabuan gendang dan tabuan bambu.Tari Gandrang
Bulo dimainkan oleh orang dewasa dibagi 2 kelompok yang biasanya terdiri dari
10 orang oleh lelaki dan perempuan dengan membuat lingkaran. Mereka menyanyikan
lagu jenaka dan gerakan–gerakan lucu yang dimainkan secara bergiliran, dengan
instrumen bambu yang berfungsi sebagai alat musik dan properti.
Setiap penari diharuskan memerankan beberapa karakter
lucu, seperti orang idiot atau orang kampung yang lugu, yang berhadapan dengan
pemeran pejabat atau orang berkuasa yang angkuh.Pemain terkadang begitu keras, tetapi dikemas dalam bentuk banyolan
segar yang mengundang tawa. Sampai saat ini Tari Gandrang Bulo masih menjadi
salah satu icon kesenian Makassar yang sering dipentaskan di beberapa acara. Selain sebagai hiburan rakyat, tarian gandrang bulo
sering dipentaskan untuk menyambut tamu penting negara.
Kata gandrang bulo sendiri berasal dari
dua kata, yaitu “gandrang” yang berarti tabuan atau pukulan dan “bulo” yang
berarti bambu. Dialog yang disisipkan dalam tarian seperti masalah politik,
sosial dan budaya.Tarian ini sering digunakan oleh seniman untuk mengeluarkan berbagai
macam uneg-uneg mengenai suatu hal, selain itu juga sering digunakan oleh
masyarakat untuk merespon kondisi sosial disekitarnya. Beberapa contoh cerita
yang sering dibawakan dalam tarian ini misalnya adalah mengenai kesulitan
masyarakat pinggiran dalam menghadapi oknum-oknum tertentu.
Pada zaman penjajahan Jepang di Indonesia,
rakyat Sulsel dibuat menderita dengan diberlakukannya kerja paksa. Mereka
sering mendapat pukulan, tendangan dan cambuk dari tentara Jepang. Pada saat
istirahat, tanpa pengawasan tentara Jepang, para pekerja bermain–main
menyanyikan lagu–lagu jenaka sambil melakukan sejumlah adegan lucu yang diambil
dari gerakan tentara Jepang. Sampai saat ini Tari Gandrang Bulo masih
menjadi salah satu icon kesenian Makassar.